...Singkong jadi Andalan Indonesia untuk Pangan, Pakan dan Energi...

Senin, 06 Agustus 2012

Singkong Pengganti Beras

Singkong Pengganti Beras

Dengan harga jauh lebih murah, memiliki zat pati sebagai sumber kalori 95% setara dengan beras dan tersedia sepanjang waktu tanpa harus Impor, singkong siap mengganti beras.



Singkong merupakan sumber karbohidrat potesial yang dapat dijadikan bahan pangan alternatif untuk mengurangi kosumsi beras  yang terus meningkat. Di samping sebagai bahan pokok singkong juga berpotensi dijadikan sebagai bahan industri rumah tangga (industri kecil) hingga industri besar.

Singkong, yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu, adalah pohon tahunan tropika dan subtropika. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran. Merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya cairan berwarna biru gelap yang bersifat racun bagi manusia.

Budidaya Singkong
Tanaman ini tumbuh optimal pada ketinggian antara 10-700m dpl. Tanah yang sesuai adalah tanah yang berstruktur remah, gembur, tidak liat juga tidak poros. Selain itu kaya akan unsur hara. Sementara itu pH yang dibutuhkan antara 4,5-8, dan untuk pH idealnya adalah 5,8. Cara yang lazim digunakan adalah perbanyakan dengan cara setek batang. Setek yang baik diambil dari batang bagian tengah tanaman agar matanya tidak terlalu muda maupun tidak terlalu tua. Batang yang baik berdiameter 2-3 cm. Potongan batang untuk setek yang baik adala 3-4 ruas mata atau 15-20 cm. Bagian bawah dari batang stek dipotong miring dengan maksud untuk menambah dan memperluas daerah perakaran.

Agar tanaman dapat tumbuh baik dan optimal dilakukan dengan pengurangan mata tunas saat awal tunas itu muncul atau 1-1,5 bulan setelah tanam. Sisakan maksimal 2 tunas yang paling baik dan sehat dalam satu tanaman.Penyiangan dilakukan pada umur 2-3 bulan setelah tanam dan menjelang panen. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pemanenan serta mencegah kehilangan hasil panen selain dan mengendalikan populasi gulma yang tumbuh tanaman.


Produk Olahan
Menjadikan singkong sebagai makanan favorit atau pokok bukan sebagai makanan yang selingan bukanlah pekerjaan yang mudah, walau sifat fisiko-kimia dan fungsional dari pati singkong cukup baik. Banyak bahan makanan dengan bahan baku singkong yang sudah beredar di pasaran dan digemari. Misalnya, jenis makanan pacar cina. Walaupun menggunakan bahan baku tepung singkong, pacar cina sangat digemari oleh berbagai lapisan masyarakat. 

Selain digunakan dalam es campur, juga sering digunakan dalam pembuatan puding dan sejenis. Makanan jenis lainnya adalah soun, yaitu mie bening dibuat dari tepung singkong (tapioka). Soun dapat digunakan dalam menu soto atau capcai yang banyak penggemarnya. Oleh sebab itu, sangat memungkinkan kalau singkong dengan produk beras-singkong semi-instan dapat diterima oleh masyarakat luas.

Teknologi pembuatan beras-singkong secara tradisional hampir sama untuk semua wilayah, baik dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Sumatera Selatan atau dari Filipina. Singkong direndam beberapa hari, kemudian dicuci sampai bersih untuk menghilangkan bau dan kotoran, selanjutnya dibuat tepung dan dikeringkan. Untuk membuat butiran seperti beras tepung dipercikkan air, dibuat butiran kecil, kemudian dikukus dan dikeringkan. Pengeringan biasanya dilakukan di panas matahari. Dengan panas matahari yang tinggi menjadikan singkong dapat disimpan dalam waktu yang lama.

Dalam proses pembuatan beras singkong semi instan, tahap pertama adalah pembersihan kulit dan pemotongan secara melintang singkong segar dengan ukuran panjang 2 cm. Rendam dalam air dengan menggunakan larutan soda kue 2% selama enam jam. Cuci bersih sampai bahan kimia perendam habis, dan selanjutnya potong dengan ukuran 0,2 cm x 2 cm (seukuran beras). 

Tahap selanjutnya kukus selama lima menit, tiriskan dan dikeringkan dengan pengering buatan seperti oven. Setelah kering simpan dalam stoples atau kantong plastik yang digunakan untuk makanan. Beras singkong semi instan siap digunakan.
 
Memang tidak mudah merubah kebiasaan masyarakat mengkonsumsi bahan makanan pokok beras dengan beras singkong, peru pendekatan dan penyuluhan secara terpadu.

Sumber : http://www.stpp-bogor.ac.id/html/index.php?id=artikel&kode=35

Tidak ada komentar:

Posting Komentar