Selasa, 06 Oktober 2009
Perlu 50.000 Ha untuk Dukung Tepung Mocal
Perlu 50.000 Ha untuk Dukung Tepung Mocal
Rabu, 21 Mei 2008 | 18:44 WIB
MAGELANG, RABU- Tahun ini Perum Perhutani menyediakan 50.000 hektar lahan di kawasan hutan produksi untuk ditanami singkong sebagai tanaman tumpang sari. Produksi singkong yang dihasilkan sepenuhnya akan digunakan untuk mendukung industri tepung modified cassava flour (mocal).
"Lahan seluas 50.000 hektar tersebut tersebar di seluruh kawasan hutan produksi milik Perhutani di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, dan Madura," ujar Kepala Biro Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat Perum Perhutani Zulfi R Pohan, saat ditemui di sela-sela acara Silaturahmi Pengembangan Tepung Mocal Berbasis Masyarakat di Pondok Pesantren Ushuluddin di Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Rabu (21/5).
Dalam satu hektar lahan, nantinya akan ditanami 5.000 hingga 7.500 batang tanaman singkong. Bibit tanaman ini nantinya akan disediakan oleh Perhutani, diambilkan dari daerah-daerah sentra ketela pohon seperti Pati atau Sukabumi.
Produksi singkong, menurut Zufli, nantinya berkisar 20 hingga 25 ton per hektar. "Dari pasokan bahan baku tersebut, pada akhir tahun 2008 ini diperkirakan bisa diproduksi 12 juta ton tepung mocal," ujarnya.
Selain menyediakan lahan, Perhutani juga akan menyediakan mesin untuk memotong singkong menjadi irisan-irisan tipis atau chips. Chips inilah yang akan dikirim ke industri untuk diolah menjadi tepung mocal.
Aktivitas pemotongan singkong itu nantinya akan dijalankan dalam sebuah pabrik khusus. Direncanakan, dalam satu provinsi nantinya akan berdiri lima hingga enam pabrik.
"Pengelolaan dan kegiatan dalam pabrik nantinya akan diserahkan sepenuhnya kepada lembaga masyarakat desa hutan (LMDH)," terangnya. Di seluruh Indonesia terdapat 5.594 LMDH.
Hingga tahun 2008, di Jawa Tengah sendiri, singkong sudah ditanam di 45.000 hektar lahan di kawasan hutan produksi di 30 kabupaten. Saat ini, produksi singkong dari kawasan hutan tersebut sudah mencapai 250.000 hingga 300.000 ton per hektar, papar Kepala Biro PHBM Perhutani Jawa Tengah Suwarno.
Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Kementerian Negara Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) M Taufik mengatakan, industri pengolahan tepung mocal sudah dimulai sejak tahun 2004. Awalnya, industri pertama didirikan di Lampung, pada tahun 2005 didirikan pula di Trenggalek, dan kini sudah tersebar semakin banyak di berbagai kota/kabupaten.
Ke depan, koperasi diharapkan mampu bekerjasama dengan Perhutani untuk mendirikan industri pemotongan singkong menjadi chips. Selanjutnya, dari kumpulan beberapa koperasi di satu kota atau kabupaten nantinya diharapkan juga mampu saling bekerjasama untuk mendirikan pabrik tepung mocal, paparnya.
EGI
Sumber : http://www.kompas.com/read/xml/2008/05/21/18440742/perlu.50.000.ha.untuk.dukung.tepung.mocal
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar