...Singkong jadi Andalan Indonesia untuk Pangan, Pakan dan Energi...

Selasa, 06 Oktober 2009

Membuat Mie Singkong








Membuat Mie Singkong


Bahan-bahan
15 kg Singkong / ketela pohon
50 cc Air kapur sirih
250 gr Minyak Goreng
25 gr Garam

Cara membuatnya :
• Kupas singkong, cuci bersih, parut
• Tambahkan air dan aduk hingga rata
• Masukkan dalam keranjang / wadah yang berlubang dan diletakkan di atas ember/Waskom sehingga air bisa mengalir ke bawah
• Kira-kira 3 s/d 4 jam air endapan dibuang, sisihkan pati/acinya, jemur
• Ampas singkong dijemur selama 1 hari
• Masukkan ampas yang telah dijemur kedalam keranjang, tutup selama 1 malam (supaya kelembapan sama)
• Pagi hari ampas singkong ditumbuk, tambahkan garam, sisihkan
• Rebus air dalam panic secukupnya hingga mendidih
• Masukkan singkong yang telah ditumbuk kedalam Waskom
• Tambahkan pati/aci singkong dan air kapur sirih
• Masukkan air mendidih sedikit demi sedikit, sambil diuleni/diaduk hingga kalis dan tidak lengket
• Buat bulatan/gumpalan sebesar bola tenes, kukus hingga kematangan sekitar 2 cm dari luar
• Angkat dari api dan uleni panas-panas hingga tercampur rata
• Gilas tipis, angin-anginkan sekitar 1 s/d 2 jam
• Rajang lembaran singkong hingga menjadi mie
• Rebus air hingga mendidih
• Masukkan mie mentah ke dalam keranjang bambo, masukkan dalam rebus air selama 1 s/d 2 menit, angkat
• Hamparkan pada nyiur /tampah, olesi dengan minyak goring telah matang (untuk menggoreng bawang merah)
• Bakmi siap dinikmati dengan ditambah sayuran, bawang merah goring seledri yang telah diiris tipis


Sumber : Sinar Tani Edisi 30 September - 6 Oktober 2009 No. 3322 Tahn XL

Paket Mesin untuk Pembuatan Tepung Mocal








Paket Mesin untuk Pembuatan Tepung Mocal
Rabu, 2009 Juli 29

A. Mesin Pengiris Singkong, (Casava Chiper)
Fungsi :
Untuk mengiris / membentuk singkong menjadi bentuk chip atau serpihan. sehingga lebih mudah untuk dikeringkan.
Spesifikasi :
Kapasitas : 100 - 300 kg/jam
Daya yang digunakan : Diesel 5,5 PK
Ukuran (P x L x T) : 1.500 x 600 x 1.000 (mm)

B. Mesin Peniris Singkong
Fungsi :
Untuk meniriskan singkong setelah proses perendaman (mengurangi kadar air) sehingga mempercepat proses pengeringan
Spesifikasi :
Kapasitas 15 - 25 kg/proses ( 1-2 menit per proses)
Daya yang digunakan : Diesel 5,5 PK
Ukuran (P x L x T) : 600 x 400 x 600 (mm)

C. Mesin Pengering.
Fungsi :
Untuk mengeringkan chip singkong, supaya mencapai kadar air kering yang diinginkan.
Spesifikasi :
Kapasitas 1.500 - 2.500 kg/proses
Daya yang digunakan : Diesel 5,5 PK (untuk penggerak blower)
Ukuran (P x L x T) : 6.000 x 2.400 x 1200 (mm)

D. Mesin Penepung.
Fungsi :
Untuk memproses chip kering menjadi tepung
Spesifikasi :
Kapasitas 30 - 50 kg/jam
Daya yang digunakan : Diesel 5,5 PK
Ukuran (P x L x T) : 400 x 300 x 400 (mm)

E. Mesin Pengayak.
Fungsi :
Untuk mngayak tepung dengan ukuran yang diinginkan.
Spesifikasi :
Kapasitas 100 kg/jam
Daya yang digunakan : Diesel 5,5 PK
Ukuran (P x L x T) : 1.500 x 600 x 800 (mm)
Diposkan oleh mesinmurah

Sumber : http://mesin-murah.blogspot.com/2009/07/paket-mesin-untuk-pembuatan-tepung.html

Perlu 50.000 Ha untuk Dukung Tepung Mocal


Perlu 50.000 Ha untuk Dukung Tepung Mocal

Rabu, 21 Mei 2008 | 18:44 WIB

MAGELANG, RABU- Tahun ini Perum Perhutani menyediakan 50.000 hektar lahan di kawasan hutan produksi untuk ditanami singkong sebagai tanaman tumpang sari. Produksi singkong yang dihasilkan sepenuhnya akan digunakan untuk mendukung industri tepung modified cassava flour (mocal).

"Lahan seluas 50.000 hektar tersebut tersebar di seluruh kawasan hutan produksi milik Perhutani di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, dan Madura," ujar Kepala Biro Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat Perum Perhutani Zulfi R Pohan, saat ditemui di sela-sela acara Silaturahmi Pengembangan Tepung Mocal Berbasis Masyarakat di Pondok Pesantren Ushuluddin di Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Rabu (21/5).

Dalam satu hektar lahan, nantinya akan ditanami 5.000 hingga 7.500 batang tanaman singkong. Bibit tanaman ini nantinya akan disediakan oleh Perhutani, diambilkan dari daerah-daerah sentra ketela pohon seperti Pati atau Sukabumi.

Produksi singkong, menurut Zufli, nantinya berkisar 20 hingga 25 ton per hektar. "Dari pasokan bahan baku tersebut, pada akhir tahun 2008 ini diperkirakan bisa diproduksi 12 juta ton tepung mocal," ujarnya.

Selain menyediakan lahan, Perhutani juga akan menyediakan mesin untuk memotong singkong menjadi irisan-irisan tipis atau chips. Chips inilah yang akan dikirim ke industri untuk diolah menjadi tepung mocal.

Aktivitas pemotongan singkong itu nantinya akan dijalankan dalam sebuah pabrik khusus. Direncanakan, dalam satu provinsi nantinya akan berdiri lima hingga enam pabrik.

"Pengelolaan dan kegiatan dalam pabrik nantinya akan diserahkan sepenuhnya kepada lembaga masyarakat desa hutan (LMDH)," terangnya. Di seluruh Indonesia terdapat 5.594 LMDH.

Hingga tahun 2008, di Jawa Tengah sendiri, singkong sudah ditanam di 45.000 hektar lahan di kawasan hutan produksi di 30 kabupaten. Saat ini, produksi singkong dari kawasan hutan tersebut sudah mencapai 250.000 hingga 300.000 ton per hektar, papar Kepala Biro PHBM Perhutani Jawa Tengah Suwarno.

Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Kementerian Negara Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) M Taufik mengatakan, industri pengolahan tepung mocal sudah dimulai sejak tahun 2004. Awalnya, industri pertama didirikan di Lampung, pada tahun 2005 didirikan pula di Trenggalek, dan kini sudah tersebar semakin banyak di berbagai kota/kabupaten.

Ke depan, koperasi diharapkan mampu bekerjasama dengan Perhutani untuk mendirikan industri pemotongan singkong menjadi chips. Selanjutnya, dari kumpulan beberapa koperasi di satu kota atau kabupaten nantinya diharapkan juga mampu saling bekerjasama untuk mendirikan pabrik tepung mocal, paparnya.

EGI

Sumber : http://www.kompas.com/read/xml/2008/05/21/18440742/perlu.50.000.ha.untuk.dukung.tepung.mocal